Siapa Didi Sopiyan?
Didi Sopiyan (lahir 19 Januari 1996 di Karawang), kerap dipanggil Didi atau Dede.
BIOGRAFI SINGKAT
Didi lahir dari pasangan Darna (ayah) dan Kurni (ibu). Ia merupakan anak ketiga dari 3 bersaudara.
Didi kecil lahir di Karawang tetapi tumbuh dan besar di Bandung, Jawa Barat. Didi kecil juga sempat merasakan panasnya udara Karawang karena ia mengenyam pendidikan SMP disana.
Karawang adalah suatu daerah penghasil padi. Hamparan sawah dengan teras seringnya dan petani yang bekerja membajak sawahnya membuat Didi betah duduk berjam-jam untuk sekedar menuangkannya dalam selembar kertas gambar dengan bantuan pensil. Kegemarannya akan menggambar sempat membawanya ke perlombaan melukis di Porseni (Pekan Olah Raga dan Seni) walaupun hanya sampai pada tingkat Kabupaten.
Beranjak dewasa, Didi kembali hijrah ke Bandung untuk mengenyam pendidikan disebuah SMK swasta di Bandung, SMK Informatika Bandung. Di sanalah dia berkenalan dengan komputer berlanjut pada internet dan dunia blog.
MENGENAI BLOG
Jika anda ingin mengetahui jalan pikiran seseorang,
perhatikanlah setiap ucapannya. Tetapi jika anda ingin lebih jauh menyelami
ide-idenya maka bacalah karyakarya tulisnya, demikian kata orang bijak kepada
kita.
Anjuran tersebut hampir pasti bersifat universal ketika kita ingin mempelajari pemikiran tokoh-tokoh terkenal di dunia yang banyak mewariskan karya tulisnya kepada kita. Kini berkat kemajuan tehnologi percetakan warisan itu bisa dibaca oleh setiap orang, baik melalui internet, perpustakaan atau toko-toko buku. Ihwal semacam ini hampir pasti sulit dilakukan ketika orang harus mempelajari pengggalan-penggalan prasasti kuno atau “serat-serat” yang tertulis di atas daun lontar. Kini zaman sudah beranjak memasuki babak modern di mana semua kebutuhan manusia akan teknologi dan informasi sudah sebegitu cepatnya bisa di dapat.
Anjuran tersebut hampir pasti bersifat universal ketika kita ingin mempelajari pemikiran tokoh-tokoh terkenal di dunia yang banyak mewariskan karya tulisnya kepada kita. Kini berkat kemajuan tehnologi percetakan warisan itu bisa dibaca oleh setiap orang, baik melalui internet, perpustakaan atau toko-toko buku. Ihwal semacam ini hampir pasti sulit dilakukan ketika orang harus mempelajari pengggalan-penggalan prasasti kuno atau “serat-serat” yang tertulis di atas daun lontar. Kini zaman sudah beranjak memasuki babak modern di mana semua kebutuhan manusia akan teknologi dan informasi sudah sebegitu cepatnya bisa di dapat.
Singkatnya Blog bebas untuk berekspresi-imajinasi ini adalah ruang untuk aktualisasi, tidak cakap validitas, namun apresiatif. "Jenius adalah 1% inspirasi dan 99 % usaha dan kemauan" (Thomas Alfa Edison).
DI LUAR BLOG
Di luar blog Didi adalah orang sederhana dan pelajar SMK yang masih bergantung kepada orangtua.
HAL-HAL FAVORIT
PERSIB
Didi menjadi seorang Bobotoh sejak masih kecil. Kesetiaannya terhadap PERSIB tetap tak berubah meski PERSIB sampai saat ini puasa gelar, terakhir PERSIB juara adalah tahun 1995.